Waspada merebaknya Novel Corona Virus (2019-nCOV) atau Covid-19, PMI Kota Semarang adakan Sosialisasi Kesiapsiagaan PMI menghadapi Novel Corona Virus disampaikan oleh Pengurus PMI Kota Semarang DR. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, Sp.PD, KPTI, FINASIM yang juga Tim PINERE RSUP DR. KARIADI-FK UNDIP.
Sosialisasi diikuti seluruh Pengurus PMI Kecamatan se-Kota Semarang dan relawan PMI Rabu (4/3) di aula Unit Donor Darah (UDD) Kota Semarang dan dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Mochamad Abdul Hakam, Sp.PD.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Pengurus PMI Kota Dr. dr. Shofa Chasani, Sp.FA, Sp.PD-KGH, Finasim beserta jajarannya dan Pengurus PMI Provinsi Jawa Tengah Bidang Pelayanan Kesehatan dan UKTD dr. Hartanto, M.Med.SC.
Mengawali acara Ketua PMI Kota Semarang dr. Shofa Chasani dalam sambutannya menyampaikan agar dalam menghadapi virus ini masyarakat jangan panik dan tetap waspada. Saat ini banyak tersebar berita hoax di media social sehingga kami adakan sosialisasi dan mengundang ahlinya agar dapat disampaikan dan diterima masyarakat sesuai informasi dengan benar. “Kami berharap hasil sosialisasi ini dapat disebarkan oleh pihak Kecamatan hingga tingkat bawah dan relawan PMI di lingkungan masing-masing sehingga masyarakat mampu mewaspadai dan melakukan pencegahan virus tersebut” tutur dr. Shofa Chasani.
Selanjutnya Pengurus PMI Provinsi Jawa Tengah Bidang Pelayanan Kesehatan dan UKTD dr. Hartanto, M.Med.SC memberikan apresiasi kepada PMI kota Semarang yang telah menindaklanjuti kegiatan sosialisasi kewaspadaan PMI menghadapi Covid-19. Diharapkan sosialisasi ini menjadikan pemahaman kepada masyarakat. “Jangan termakan isu dan meneruskan berita hoax yang beredar di media social karena dapat mengakibatkan dampak negative yang tidak kita harapkan,” pesan dr. Hartanto.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr. Moch. Abdul Hakam, SpPD, usai membuka secara resmi dalam sambutannya mengatakan, dalam menghadapi wabah atau penyakit Novel Corona Virus ini, Dinas Kesehatan Kota Semarang bersinergi dengan PMI, Dinas Kesehatan Provisni dan Rumah Sakit seluruh Kota Semarang termasuk rumah sakit rujukan RSUP dr. Kariadi dan berkolaborasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P).
Kami semakin mendekatkan diri dengan pihak KKP dengan mengadakan simulasi di Bandara dan RSUP dr. Kariadi. “Saat itu RST Wira Tamtama, RS Bhayangkara dan Puskesmas juga melakukan simulasi ke RSUP dr. Kariadi, makanya sempat tersebar isu ditemukan kasus positif 3, padahal hanya simulasi,” kata dr. Abdul Hakam.
Kemudian Bersama Rumah Sakit di Kota Semarang mendirikan Posko di Bandara dan Pelabuhan. Setiap orang yang turun dari pesawat atau kapal apabila terdeteksi alarm akan ditindaklanjuti oleh petugas Posko. Kenapa ini kami sampaikan agar peserta dapat menceritakan kepada yang lain bahwa Kota Semarang siap di dalam menghadapi wabah Covid-19.
Segera kami akan melaksanakan pelatihan penatalaksanaan Rumah Sakit yang akan diikuti 29 Rumah Sakit se-Kota Semarang. “Hanya mengandalkan RSUP dr. Kariadi ruang isolasi dan SDMnya tidaklah cukup, bahkan ada kasus di Wuhan seorang petugas Rumah Sakit meninggal karena longshift atau kerja melebihi jadwal dan menyebabkan daya tahan tubuh turun,” ungkapnya.
Dihadapan peserta Kadinkes menegaskan apabila diketahui ada WNA terpapar virus corona di rumah hubungi 112, ambulans hebat akan segera mengambil pasien tersebut. “Jadi jangan gelisah bila ada WNA tiba-tiba demam, batuk dan sesak nafas laporkan ke 112 untuk kami tindak lanjuti ke RSUP dr. Kariadi atau Rumah Sakit yang ada ruang isolasinya,” pungkasnya.

Pada akhir bulan Desember 2019 WHO mengumumkan di Hubai China telah diketemukan kelompok pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya, kata Pengurus PMI dr. Muchlis Achsan Udji Sofro saat memulai paparannya. Diduga melalui penyebaran dari kelelawar ke manusia dan terkonfirmasi bisa menyebar dari manusia ke manusia. Akhir bulan Januari 2020 WHO mengumumkan sebagai PHEIC (Public Health Emergency International Concern) kemudian WHO memberi nama penyakitnya sebagai coronavirus disease 2019 atau disingkat “COVID-19”. Sampai sekarang Wabah atau virus Covid-19 tersebut telah menyebar ke 30 negara.
Pencegahan secara umum hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit, “Jika batuk atau bersin tutupi dengan tisu dan buang ke tempat sampah, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, bersihkan dan beri disinfektan pada permukaan benda yang sering disentuh serta tetap di rumah jika anda sakit. “ingat masker digunakan bagi orang yang sakit,” kata dr. Muchlis.
Adapun Langkah PMI dalam menghadapi Covid-19 adalah berkoordinasi dengan jajaran kesehatan dan Pemerintah Kota Semarang. Selain itu memberikan edukasi personil dan mitra, menyiapkan perlindungan bagi staf dan relawan.
Seperti ketersediaan sarana cuci tangan dan masker serta melakukan promosi dan edukasi kepada masyarakat melalui leaflet, brosur, banner atau poster tentang Covid-19 agar tidak panik, menjaga kesehatan diri juga lingkungan serta hindari berkerumun di keramaian.
Kemudian menyiapkan relawan terlatih untuk membantu di Bandara dan Pelabuhan dengan alat perlindungan diri yang lengkap serta membantu di Rumah Sakit saat memindahkan pasien dari Unit Gawat Daurat ke ruang isolasi dan dari ruang isolasi ke kamar jenasah atau rumah.
“Ingatkan masyarakat umum untuk tidak percaya dan ikut menyebarkan berita HOAX, jangan panik,” tandas dr. Muchis. (Hms)