Menu Tutup

Rhesus Negatif Semarang (RHENES)

Kebersamaan Keluarga Rhesus Negatif Semarang

Darah adalah bagian dari tubuh manusia yang berfungsi membawa oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh tubuh. Kehilangan darah atau penyakit tertentu yang menyebabkan kerusakan pada darah dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Dalam dunia medis, transfusi darah adalah pilihan terakhir sehingga ketersediaan darah menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Ketika transfusi syarat utamanya adalah kecocokan golongan darah ABO dan Rhesus untuk menghindari reaksi tranfusi berupa aglutinasi (penggumpalan) darah yang terjadi di dalam tubuh pasien.

Rhesus merupakan salah satu sistem penggolongan darah yang memiliki nilai Positif atau Negatif selain ABO (A, B, O dan AB). Pada umumnya seseorang memiliki rhesus positif sehingga jumlah rhesus negatif sangat sedikit, hal ini dialami semua negara di dunia termasuk Indonesia. Seperti golongan darah ABO, rhesus bersifat alami sehingga bukan suatu penyakit. Pentingnya mengetahui rhesus adalah untuk kegiatan transfusi darah, dengan Jumlah rhesus negatif yang sedikit menjadikan kendala dalam menjaga ketersediaan stok darah. Pada permintaan darah rhesus negatif, baik pendonor maupun pasien sama-sama memiliki rhesus negatif. Hal inilah yang menjadi dasar perlunya komunitas rhesus negatif.

Pada tanggal 1 April 2019 terbentuklah Rhesus Negatif Semarang (RHENES) yang beranggotakan Novi (PMI Kota Semarang), Fenny, Anthonius Kahono, Dhaniel, Siswo, Nur Wahid, dan Heri Siswanto. RHENES senantiasa berkoordinasi dengan pengurus Rhesus Negatif Indonesia (RNI) untuk meningkatkan pelayanan khusunya permintaan darah rheusus negatif.