Sekretaris Pengurus PMI Kota Semarang H. Surachman, SIP mengukuhkan Komunitas Pedonor Apheresis Semarang (KOPAS) di Kopeng, Salatiga, Minggu (16/2). Pengukuhan dilaksanakan dalam acara Gathering Donor Darah Apheresis dan Rhesus Negatif diikuti 74 peserta terdiri dari 11 Pedonor Rhesus Negatif dan 63 Pedonor Apheresis.
Saat Pembukaan dr. Yusti mewakili Kepala UDD dr. Ana Kartika mengatakan bahwa Komunitas Pedonor Apheresis Semarang (KOPAS) beranggotakan 200 orang. Dibentuknya KOPAS bertujuan melestarikan pendonor yang sudah menjadi anggota komunitas agar selalu membantu Unit Donor Darah (UDD) bila ada permintaan darah trombosit apheresis. Selain itu untuk mengajak dan mensosialisasikan tentang donor apheresis kepada masyarakat lainnya yang belum pernah mencoba utk donor apheresis, kata dr. Yusti. “Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pedonor yang sewaktu-waktu dapat langsung hadir untuk memenuhi kebutuhan Apheresis”, dr. Yusti.
Sementara itu H. Surachman, SIP dalam sambutannya menyampakan pemilik darah rhesus negative sangatlah langka karena di Indonesia masyarakatnya sebagian besar berdarah rhesus positif. Sedangkan untuk mengikuti donor darah apheresis harus yang sudah rutin berdonor darah dan melewati syarat yang lebih ketat, karena proses donornya memakan waktu lebih lama dibanding donor selain Apheresis, tutur Surachman. “Donor apheresis bisa dilakukan 2 minggu sekali membutuhkan proses 1,5-2 jam dibandingkan donor biasa,”ujar Beliau .
Istimewa dan luar biasa sekali kami bisa bertemu dengan para relawan donor darah, kata Surachman dengan bangga. Semoga amal dan kebaikannya dibalas dengan kesehatan yang prima dan rejeki yang berlipat-lipat, tambah Surachman.
Selanjutnya Koord Rhesus Negatif Harry dalam testimoninya menceritakan kisah ketika saudaranya meninggal saat melahirkan karena membutuhkan darah dalam persalinan. “Saya tidak bisa berbuat apa-apa, kalau tahu darah saya rhesus negatif mungkin bisa membantu,” kata harry. Namun berkat UDD PMI kota Semarang saya mengetahui meliki darah berhesus negatif jadi ketika ada yang mebutuhkan saya siap memberikan. “Harapan saya anggota komunitas ini bertambah banyak dan saling berbagi informasi untuk dapat membantu sesama,” ujar Harry.
Usai pengukuhan para peserta diajak bergembira dengan mengikuti outbon dipandu trainer berpengalaman dari wisata TreeTop. Meskipun hujan peserta tetap bersemangat mengikuti game yang disiapkan trainer hingga mencoba flying fox yang tersedia di lokasi wisata sampai selesai.
Disela-sela outbon Budi warga Tanjung Mas seorang pedonor apheresis mengaku sangat senang diadakannya gathering. “Terima kasih PMI, kami telah sangat diperhatikan dan kegiatan ini menambah persaudaraan dan menjalin tali silaturahmi sesama anggota,” kata Budi. Acara sangat menghibur sekali dan berharga bagi para pedonor, tambah Budi.
Senang rasanya berada di tengah2 orang hebat. “Terima kasih UDD PMI kota Semarang yg sdh memfasilitasi kita semua berkumpul dan saling kenal, tidak hanya di ruang donor tapi di alam terbukapun kita tertawa bersama.
Embun, kabut dan tetesan air hujan memberi warna bagi kita semua. Smoga kita tetap menjadi saudara dan tetap terus bisa berbagi. (Hms)