SEMARANG – Selama tiga hari penuh, Selasa (23/9) hingga Kamis (25/9/2025), Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang sukses menggelar Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) XIV dan Temu Karya Korps Sukarela (KSR) 2025 yang berlangsung di Bumi Perkemahan Hardawalika, Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang.
Kegiatan dua tahunan ini menjadi wadah pembinaan relawan muda yang sarat nilai kemanusiaan dan kebersamaan. Tahun ini, tercatat 1.021 peserta turut ambil bagian, terdiri dari PMR Mula (SD/MI), PMR Madya (SMP/MTs), PMR Wira (SMA/MA), hingga KSR dari kalangan mahasiswa.
Berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif digelar sepanjang Jumbara, mulai dari lomba kepalangmerahan, pelatihan pertolongan pertama, diskusi pengetahuan, simulasi tanggap darurat, hingga bakti sosial di lingkungan sekitar perkemahan.
Wadah Pembinaan dan Penguatan Karakter Relawan Muda
Wakil Ketua PMI Kota Semarang, dr Widoyono, MPH, menjelaskan bahwa Jumbara bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan ruang pembelajaran untuk menumbuhkan karakter tangguh dan jiwa sosial peserta.
“Jumbara menjadi sarana bagi generasi muda untuk mengisi masa remaja dengan kegiatan positif, membangun kebersamaan, dan mempersiapkan diri menjadi relawan tangguh di masa depan,” ujarnya saat membuka kegiatan, Selasa (23/9/2025).
Tahun ini, tema “Humanity for Healthier Lifestyle” diangkat sebagai bentuk ajakan kepada generasi muda agar menumbuhkan gaya hidup sehat, peduli terhadap lingkungan, serta aktif dalam pelayanan sosial kemanusiaan.
Melalui kegiatan Jumbara dan Temu Karya, PMI Kota Semarang menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan miniatur manajemen relawan, yang mencakup proses perekrutan, pembinaan, penghargaan, hingga evaluasi. Kombinasi antara workshop, diskusi, dan perlombaan tematik diharapkan mampu melahirkan kader muda yang profesional, inovatif, dan berintegritas tinggi.
Asisten II Sekda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, yang hadir mewakili Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Ada tiga kata kunci dari Jumbara ini, yaitu solidaritas, kebersamaan, dan kepedulian. Melatih jiwa kerelawanan sejak dini adalah bekal penting dalam membangun bangsa,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini menjadi alternatif positif bagi remaja untuk berkembang secara sosial.
“Anak-anak tidak hanya sibuk dengan gawai, tetapi juga bisa bersosialisasi, membangun persaudaraan, dan belajar bekerja sama. Ini sangat baik untuk pembentukan karakter,” imbuhnya.
Jumbara Jadi Ajang Semangat Kemanusiaan
Usai tiga hari penuh kegiatan padat dan menyenangkan, Jumbara PMR XIV dan Temu Karya KSR 2025 resmi ditutup pada Kamis (25/9/2025). Suasana haru dan kebanggaan menyelimuti acara penutupan yang dihadiri oleh seluruh peserta, panitia, dan pengurus PMI Kota Semarang.
Sekretaris PMI Kota Semarang, Ratnaningdyah Hasna Zahari, SH, MH, menyampaikan bahwa Jumbara menjadi momentum yang sangat penting bagi generasi muda dalam membangun empati dan semangat kemanusiaan.
“Harapan saya, adik-adik PMR dan KSR tidak pernah lelah berbuat baik. Sekecil apa pun kebaikan, akan selalu bermakna besar bagi yang menerima,” ujarnya.
Menurutnya, relawan sejati bukan hanya mereka yang memiliki waktu luang, tetapi mereka yang memiliki hati untuk peduli dan tangan untuk membantu.
Sementara itu, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Pelayanan Masyarakat PMI Kota Semarang, dr R. Panji Uva Utomo, MH, SpKF, menilai bahwa kualitas peserta tahun ini meningkat pesat.
“Kreativitas para peserta luar biasa. Mulai dari ide, kostum, hingga cara mereka menyampaikan pesan tentang Humanity for Healthier Lifestyle sangat menarik dan penuh inovasi,” jelasnya.
Ketua Bidang Anggota dan Relawan PMI Kota Semarang, Wiwit Rijanto, SH, MH, turut menekankan pentingnya pembinaan berjenjang agar seluruh relawan mencapai standar terbaik.
“Target kami adalah seluruh relawan PMI Kota Semarang bisa masuk kategori great A. Jika itu tercapai, maka pembinaan pelatih di PMI Kota Semarang bisa dikatakan berhasil,” tegasnya.
Relawan Muda, Semangat Tanpa Batas
Dari sisi peserta, Ahmad Fathan, Komandan KSR Unit FKM Undip, menyebut bahwa Jumbara bukan hanya wadah kompetisi, melainkan momentum kebersamaan antarrelawan lintas generasi.
“PMR Mula, Madya, Wira, KSR, hingga TSR berkumpul di sini dalam satu keluarga besar PMI. Kejuaraan hanyalah bonus, karena pengalaman, kebersamaan, dan nilai kemanusiaan jauh lebih berharga,” tuturnya.
Fathan juga memberikan pesan inspiratif kepada generasi muda agar terus menumbuhkan semangat positif dalam setiap langkah kehidupan.
“Teman-teman Gen Z dan Gen Alpha, mari belajar melawan ego dan keluar dari zona nyaman. Jadilah pemuda yang sehat, cerdas, berkarakter emas, dan tetap menjadi orang baik kapan pun dan di mana pun,” pesannya.
Generasi Muda, Harapan Masa Depan
Dengan berakhirnya Jumbara PMR XIV dan Temu Karya KSR 2025, PMI Kota Semarang berharap semangat kemanusiaan yang tumbuh di Bumi Perkemahan Hardawalika akan terus menyala.
Kegiatan ini bukan hanya melahirkan juara lomba, tetapi juga menumbuhkan pemimpin masa depan yang tangguh, berkarakter, dan berhati kemanusiaan.
Melalui ajang ini, PMI Kota Semarang kembali menegaskan komitmennya untuk terus membina generasi muda menjadi relawan yang siap mengabdi, menolong sesama, dan menjaga semangat kemanusiaan di setiap langkah kehidupan.
