Relawan Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Markas, KSR PMI Unit Politeknik Negeri Semarang (Polines) dan KSR PMI Unit Universitas Semarang (USM), minggu (23/2) melakukan aksi gerakan pungut sampah di Lapangan Kampus Polines Semarang.
Menurut Komandan KSR Unit Polines Ghony Nofi Syafitri, aksi pungut sampah yang diikuti 55 orang itu dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional. “Sampah-sampah yang sudah dikumpulkan kemudian dijadikan ecobrick untuk dijadikan kerajinan seperti kursi dan lain sebagainya” kata Ghony. Aksi ini juga sekaligus pengurangan dan pemanfaatan limbah plastik menjadi suatu karya seni, tambah Ghony yang sekaligus Ketua Panitia aksi.
Sedangkan Komandan KSR Unit Markas, Puji Irawan, mengatakan untuk menyelamatkan lingkungan diperlukan aksi nyata dalam mengubah kebiasaan buruk masyarakat untuk membuang sampah. “Dengan cara melakukan diet plastik atau pengurangan penggunaan plastik sehari-hari sehingga lingkungan menjadi lebih ramah dan sehat,” kata Puji.
Sejarah Hari Peduli Sampah Nasional
Melansir dari Tribunkaltim pada 21 Februari 2020, Latar belakang munculnya ide peringatan tersebut muncul juga adanya desakan dari sejumlah pihak untuk mengenang peristiwa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005 lalu. Saat itu di Leuwigajah terdapat tumpukan sampah yang menjadi mesin pembunuh yang merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa. Peristiwa naas tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan munculnya ledakan gas metana pada tumpukan sampah.
Akibat tragedi tersebut setidaknya 157 nyawa melayang dan dua kampung yaitu Cilimus dan Pojok hilang dari peta karena tertimbun longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.
Tragedi yang merenggut nyawa tersebut kemudian memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat pada tanggal 21 Februari saat insiden terjadi. (AM4L)