Menu Tutup

PMI Kota Semarang Menerima Kunjungan SMP Islam Al Azhar 14 Semarang

SEMARANG – Senin (6/3/23) Kunjungan SMP Islam Al-Azhar 14 Semarang ke Markas PMI Kota Semarang dalam rangka edukasi terkait kepalangmerahan sesuai dengan arahan yang diberikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berlokasi di aula Markas PMI Kota Semarang.

Dihadiri Bapak Edi Mulyono, S.Ag selaku Wakil Kepala Sekolah SMP Islam Al Azhar 14 serta rombongan peserta yang didampingi Ibu Mauthia Adhe Ayu Pautri, S.Pd selaku wali kelas 7B.
Dalam sambutannya, Bapak Edi Mulyono selaku Wakil Kepala Sekolah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang terprogam dari pihak sekolah, tidak hanya belajar di sekolah saja tetapi juga beredukasi di luar sekolah. Sehingga, pengalaman itu bisa didapatkan dari berbagai sumber.

Tak hanya itu, kunjungan ini bermaksud ingin memberikan bekal kepada peserta terkait project penguatan profil pelajar pancasila. Nantinya, melalui project tersebut dapat membangun sikap yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, bergotong royong dan kreatif.

“Tema yang kita angkat adalah sehat jiwa dan raga tidak hanya secara pribadi tetapi juga secara sosial. Sehingga, melalui kegiatan ini nanti bisa peduli kesehatan lingkungan dari sisi kemanusiaan” – Ungkap Bapak Edi. Kegiatan ini menjadi ajang untuk peserta dalam membangun sebuah peradaban yang di harapkan dapat mengambil peran sesuai dengan perannya masing-masing.

Selain itu, harapan lain disampaikan oleh Kepala Markas PMI Kota Semarang Bapak Mugiyanto, S.Sos, M.M. mengenai kegiatan ini yang mana “menjadi sebuah pemantik atau pemicu dari usia belia kedepannya menjadi relawan ataupun tidak, adik-adik mempunyai bekal untuk dapat bersosialisasi penuh dengan rasa cinta kasih dan kemanusiaan”. – Imbuh Bapak Mugi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini menjadi jembatan untuk PMI Kota Semarang kepada masyarakat dalam mangajarkan banyak hal terkait kepalangmerahan dan manfaat berkepanjangan yang akan didapatkan oleh peserta kedepannya.

“Adik-adik kedepannya mampu menjadi agen perubahan karena saat ini jiwa bersosialisasi di masyarakat semakin turun makin terkikis dengan algoritmanya sendiri akibat kesibukan masing-masing”. – Ungkap Mugiyanto.

Setelah sambutan, peserta kegiatan di berikan materi terkait kepalang merahan dan donor darah yang berlangsung selama lima puluh menit dan masing masing disampaikan oleh 2 pemateri.
Selanjutnya, peserta di perbolehkan untuk berkeliling area markas dan klinik PMI untuk memotret serta mempelajari apa saja yang ada di dalamnya. setelah itu, peserta dialihkan ke UDD untuk mengerti bagaimana alur atau proses donor darah hingga melihat laboratorium pemrosesan darah.